Senin, 14 Desember 2015

CERBUNG : RIZAL

HAL 1 : Perjalanan yang panjang untuk Rizal



Melihat jalanan Bekasi aku sedikit miris, sebagian jalanan itu rusak parah mungkin dimakan waktu atau telah rusak oleh kendaraan yang terus berlalu-lalang tiada  hentinya mungkin Seandainya Jalan ini mampu untuk bicara pastilah Ia mengatakan bahwa Ia telah lelah menopang semua yang berada di permukaanya. Niat ku yang ingin ke Toko Peralatan Sekolah malah terasa sedang pergi ke ujung Dunia. Yaa mungkin terlalu Dramatis untuk mengartikan macet panjang ini.
    "Ahh macet parah nih" Gerutuku di atas Motor matic berwarna Hijau ini.
Biasanya jarak yang ku tempuh ke Toko peralatan sekolah hanya memakan waktu 14 menit kini harus ku Terima kenyataan bahwa aku telah terperangkap diantara kendaraan kendaraan ini selama 35 menit. Ini sangat melelahkan.

Akhirnya aku sampai ditempat yang ku perjuangkan Setengah jam dari tadi, mencari-cari tempat untuk memarkirkan Motor matic ini tapi satu-satunya tempat yang kosong hanya disamping Gerobak Martabak telor yang sudah tak berjualan lagi mungkin saja daganganya sudah ludes tapi Tumben sekali cepat habisnya biasanya jam segini Penjualnya masih duduk termenung menunggu Pelanggan datang.
   "apaaaa!! Ga mungkin" spontan suara ku meninggi 1000 oktaf.
Bagaimana aku tak menjerit kesal Toko peralatan sekolah yang ku perjuangkan dengan sabar telah tergantung sebuah kertas yang bertulisan CLOSE.
"Apa tutup? emangnya udah jam berapa ini" secepat mungkin aku merogoh kantung jaket baseball berwarna coklat yang ku kenakan.
Tertera disana malam ini sudah menunjukan jam 22.06 pantas saja Toko ini sudah menutup pintunya rapat-rapat tapi aku kan ingin membelikan Rizal sebuah Tas, Dua hari lagi Rizal beranjak umur 17 tahun aku ingin memberikan sesuatu padanya seperti Para gadis genit dikelas ku. Rizal bukanlah Pacar ku tapi bukan juga Sahabat karib Mungkin kita hanya teman biasa sangat biasa, setiap hari kita selalu Bertengkar terhadap masalah kecil contohnya Tas ku di ikatkan di bangku, Pulpen ku yang seharga 20 Ribu hilang saat dijatuhkan dari lantai Dua sekolah bayangkan 20 Ribu untuk seharga pulpen bukankah itu sangat mahal? makanya dari itu aku sangat kesal denganya. Ohh pulpen ku.
Rizal dia sangat Tampan tapi selalu bertengkar pada ku entah aku beruntung atau sial bisa dekat denganya. Beruntungnya aku bisa membuat Gadis-gadis yang menyukainya iri pada ku, Sialnya Pulpen 20 Ribu itu hilang. Oh iya bukankah aku sedang kesal dengan Toko yang tutup ini? Ketika membayangkan Rizal kenapa Kesal ini mereda ya? kenapa aku seberusaha sampai seperti ini untuk Rizal bukanya aku Bisa membeli nya di Mall besok.
   "Ohh iya besok kan Kak Zara bukanya mau shopping? ahh aku ikut sajalah"
Kenapa Otak ku sangat beku untuk memikirkan jalan keluar. akhirnya aku memutuskan untuk pulang saja dari pada aku Menatap Toko yang sudah tutup.
Perjalanan arah balik pulang sangat lancar aku bisa sampai dirumah hanya dengan waktu 10 menit. Bekasi tidak macet :D



     ---------------------------------- OTAK LAGI PUSING ------------------------------------------

Maaf ya mungkin ga terlalu jelas bahasa bahasa yang aku pakai di cerbung ini, Maklum kan masih belajar Ya kan PAK YANTO hahahah :D (guru bahasa indonesia Mts AL-HUDA)
ditunggu aja ya cerita lanjutanya, semoga sihh bisa lebih bagus kata katanya. aminn
Jangan lupa ikutin terus ya. dahhh

Jumat, 11 Desember 2015

Untuk pertama kalinya ku rindu

5 Desember 2015.


Ingin sekali rasanya bertemu dengan mu, walau setiap pertemuan itu tak pernah ada satu kata patah pun. kenapa kita masih malu-malu? Bukankah kita sudah mengenal sangat dekat?
Kita berdua tak pernah melempar senyuman manis setiap kali bertemu hanya pertemuan antara mata yang tak sengaja bertemu setelah itu masing-masing memutuskan untuk menunduk. Dari kelas yang berbeda kita sibuk dengan pikiran sendiri. aku yang tengah merangkai setiap kata di buku tulis hmm kata teman ku kamu tengah sibuk menggambar duddle di sampul buku tulis mu. Apa itu untuk ku? Apa kamu sedang menepati janji mu. Aku menunggu gambaran itu.
2 Hari tak saling menyapa di via SMS, hari ku banyak kehilangan sesuatu, kehilangan warna atau senyum tipis ketika menatap layar handphone. aku benar-benar rindu itu. kamu.
Sudah tengah malam tapi aku tak mampu membuat kantuk dimataku telah kubaca novel setengah halamannya, 19 menit bermain games, lalu menonton pertandingan bola di salah satu saluran televisi namun kantuk itu tak pernah ada. Do'a apa yang harus dibaca agar hadir juga kantuk ini. Tersadar ternyata rindu inilah yang menganggu pikiran ku sejak dari tadi. Setengah putus asa dengan hati yang entah apa maunya aku pun mengecek mini album di handphone, ku temukan foto itu berada diantara foto-foto diri ku. foto mu yang tengah menunduk, ahh manisnya dia yang memakai baju hitam.
Menatap foto itu sebentar lalu ku putuskan untuk tidur. hahahaha akhirnya mata ini sudi juga untuk menutup. Untuk pertama kalinya ku rindu :)

Rabu, 02 Desember 2015

Sahabat?

2 Desember 2015


Aku lelah berbohong, bohongi perasaan yang tak bersalah ini.
Menyembunyikan senyum yang seharusnya dengan mudah, leluasa ku beri kepada mu. berusaha tak melirik ketika kamu melewati kelas ku, ada 2 hal yang membuatku diam.
Yang Pertama, ku ingin menjaga perasaan teman ku yang juga menyukai mu tapi perasaanya tak sedalam perasaan ku.
Yang Kedua, kita hanya sahabat. kamu pun pernah katakan di saat percakapan di blackberry message yang menegaskan bahwa aku adalah sahabt yang baik. Menerima kenyataan yang menyesakan dada dengan tangis yang terus ku dekap dengan bantal agar tak keluar satu jeritan, namun suara tangis ini lebih kencang dari pada hujan diluar sana.
 Tapi... apa hanya aku yang merasakan kalau persahabatan ini mulai berubah? apa kamu mulai menyukai ku? apa kamu mulai berfikir bahwa aku yang selalu ada? Atau malah kita yang kini saling cinta? Tanda tanya.
tutur kata mu kini lebih lembut, yang mampu membuat Gadis ini tersenyum tak karuan.
Malam tadi, Kamu bercerita tentang Gadis baru yang kini mulai menghantui hati mu.
Jangan mengarahkan pembicaraan itu pada ku, entah aku yang terlalu berharap atau Teka-Teki itu memang sengaja kau arah kan pada ku? apa sebenarnya kamu ingin jujur saja pada ku? bahwa akulah Gadis yang selalu menerima kamu. Ahh!! aku tak bisa menyangkal lagi kalau Gadis yang kamu bicarakan sejak dari tadi itu. Aku.
Tak Takutkah kamu mengancurkan persahabatan yang baru dimulai ini? Bagaimana cara ku jelaskan perasaan ini pada teman ku? Perasaan yang terlanjur ku tutupi dari nya karna taku akan melukai perasaanya. Bodoh nya aku tak bisa berterus Terang.

Entahlah, Kamu miliki perasaan itu? atau hanya aku yang berharap.

Mike Mohede - Sahabat Jadi Cinta - Official Music Video 1080p

Entah seharusnya Bahagia atau Sedih? entahlah, semua terlalu indah.
aku ingin bersama tapi... hati takut.




Minggu, 29 November 2015

Hai, LUKA!

- 29 November 2015 -

Aku mulai mencari-cari Luka itu, Luka yang indah.
Entah apa yang membuat Luka begitu berarti? Entah apa yang membuat luka begitu istimewa, sampai sampai aku selalu mencarinya lagi disaat hati mulai tak berpenghunyi. Disaat hati tak bertuan, disaat hati mulai diam... aku selalu berusaha kembali kepada luka yang indah itu.
Hai Luka, Mencintai Setiap kali ku telah bosan dengan seseorang yang selalu ada dalam hari yang tidak pernah terisi oleh hadir mu
seseorang yang dekat dengan ku mungkin tak pernah menetap lama di hati, karna kamulah sang luka yang mampu bertahan dalam waktu 4 tahun.
Dengan Orang lain letupan itu tak pernah benar-benar lama karna... dengan cepat hati ingin kembali pada luka yang indah. Aku takut luka yang indah itu tak pernah benar-benar seluruhnya pergi, Aku takut kita akan menatap. Terakhir ku temukan Rambut mu yag seperti LANDAK itu ketika kita pergi ke ke Salah satu Tempat Wisata di daerah karawang saat perpisahan sekolah dasar, yang dimana kamu tak pernah peduli pada setiap gerak-gerik ku. Mungkin sangat berbeda dengan ku yang tak pernah ingin lewati setiap gerak yang ada pada tubuh mu. Saat itu.
 Hai Luka,
 Apakabar dengan mu? apakah nilai Bahasa Inggris mu masih setinggi waktu SD? Apakah rambut mu masih Sepert dulu? Apakah ada disela waktu mu untuk menyesal telah kamu sia kan Gadis tolol ini? Adakah?

Hai Luka, tadi aku kerumah mu. Hanya diam di ujung jalan saja kok, maaf aku belum mampu untuk berusaha.
Hai Luka, Rindu ku belum Hilang dengan hanya melihat pagar rumah mu.
Hai Luka, bolehkah aku menyapa mu sungguhan?

Rabu, 11 November 2015

Something false




Hilang. seakan menjadi asap.

seperti asap rokok yang penuh bulir bulir nikotin yang terbang jauh melayang lalu menghilang tanpa ku tau kemana Pergi nya bulir -bulir itu.
kau pernah hadir tapi tak menetap lama. cukup singkat. sangat singkat hadirmu.
sampai tak terasa kau pernah mengisi kekosongan yang cukup lama tak berpenghunyi.
cukup dalam rasa ku, walau ku tak tau apa kau rasakan getaran itu, getaran yang hadir disisa-sisa lamunan ku yang kosong
kau hadir memberi harapan ingin ku raih tapi kau lepaskan. aku percaya padamu. telah ku rancang semua untuk kita. tersusun rapi. apa kau tau itu?
membuka hati untuk orang seperti mu benarlah menyesakan hati. hati yang sepenuh nya telah percaya.
sebenarnya masih tersimpan rasa, walau seharusnya sudah ku kunci dalam kotak dan di kunci rapat. dan, tak pernah lagi mencoba membuka nya. bagaimana mungkin bisa ku buka untuk orang yang telah hilangkan harap ku, Ya... mungkin sesekali ku coba untuk membuka kembali dan akhirnya menyesal melanggar janji sendiri.Andai kau tau saat senyum ku terus mengembang dengan cerita yang penuh bangga tentang mu di depan teman-teman, menceritakan tentang pesan SMS mu semalam yang penuh dengan Emoticons, jangan coba untuk kembali kalau hanya mimpi palsu. jangan ulangi. dan Menjauhlah.

Selasa, 10 November 2015

Rahasia yang Terlalu nyaman.

_23November 2015

Aku datang ke sekolah lebih awal dari murid Lainya, Ku miliki kelas ini dan bersenandung sebebasnya. Yang mungkin sedikit membuat Telinga enggan untuk mendengar nya. Suara ku bergema di antara tembok-tembok lalu memantul lagi ke telinga ku. ternyata benar rasanya aku ingin menutup telinga ku sendiri hahaha. Satu persatu bangku Sudah tergantung Tas, menandakan si penghunyi sudah hadir  di kelas yang sebelumnya sepi. Mengetuk-ngetukan ujung sepatu untuk menghilangkan rasa jenuh yang sudah hadir dari tadi.
  "Ihh kenapa belum dateng juga?" (gerutu ku dalam hati)
Dari atas sini ku sapukan seluruh pandangan ku ke arah lapangan, benar saja ku temukan juga anak itu terdengar jelas oleh suara langkah kaki itu yang berpacu dengan jantung yang terus berdegup degup sejak kamu menaiki anak tangga, rasanya jantung ini ingin melonjak keluar yaa aku selalu menjadi drama Queen sejak mulai menjadi Penggemar Rahasia mu. Kita hanya berjarak 4 meter dari tempat ku berdiri rasa gerogi pun tak bisa lagi ku tutupi mungkin hanya bisa ku Ber-akting dengan sikap dingin dan cuek pun selalu ku jadikan cara untuk menutupi semua perasaan yang sudah terlukis dari dulu. Tapi bagaimana cara ku mendekat? kalau aku terus diam seakan-akan aku pun tega membohongi perasaan itu, Seandainya aku bisa menjadi seorang yang centil dan memiliki keberanian untuk menyapa mu. Jadi penggemar Rahasia mungkin sangatlah sulit, menutupi dari teman-teman yang lumayan ember, takut akan tau rahasia Yang Terlalu Nyaman ku simpan sendiri tapi beberapa hal kecil bisa membuatku tak berhenti membayangkan sebelum tidur, contohnya saja ketika bahu kita tidak sengaja bersenggolan ketika menuruni tangga disekolah, ketika mata kita tak sengaja bertemu dan menatap lalu kamu menunduduk tersenyum manis. Ahh andai saja ku miliki senyum itu setiap hari beruntungnya dia yang selalu melihat lengkungan indah itu.


ANDAI KITA LEBIH DEKAT.