- 29 November 2015 -
Aku mulai mencari-cari Luka itu, Luka yang indah.
Entah apa yang membuat Luka begitu berarti? Entah apa yang membuat luka begitu istimewa, sampai sampai aku selalu mencarinya lagi disaat hati mulai tak berpenghunyi. Disaat hati tak bertuan, disaat hati mulai diam... aku selalu berusaha kembali kepada luka yang indah itu.
Hai Luka, Mencintai Setiap kali ku telah bosan dengan seseorang yang selalu ada dalam hari yang tidak pernah terisi oleh hadir mu
seseorang yang dekat dengan ku mungkin tak pernah menetap lama di hati, karna kamulah sang luka yang mampu bertahan dalam waktu 4 tahun.
Dengan Orang lain letupan itu tak pernah benar-benar lama karna... dengan cepat hati ingin kembali pada luka yang indah. Aku takut luka yang indah itu tak pernah benar-benar seluruhnya pergi, Aku takut kita akan menatap. Terakhir ku temukan Rambut mu yag seperti LANDAK itu ketika kita pergi ke ke Salah satu Tempat Wisata di daerah karawang saat perpisahan sekolah dasar, yang dimana kamu tak pernah peduli pada setiap gerak-gerik ku. Mungkin sangat berbeda dengan ku yang tak pernah ingin lewati setiap gerak yang ada pada tubuh mu. Saat itu.
Hai Luka,
Apakabar dengan mu? apakah nilai Bahasa Inggris mu masih setinggi waktu SD? Apakah rambut mu masih Sepert dulu? Apakah ada disela waktu mu untuk menyesal telah kamu sia kan Gadis tolol ini? Adakah?
Hai Luka, tadi aku kerumah mu. Hanya diam di ujung jalan saja kok, maaf aku belum mampu untuk berusaha.
Hai Luka, Rindu ku belum Hilang dengan hanya melihat pagar rumah mu.
Hai Luka, bolehkah aku menyapa mu sungguhan?
Aku mulai mencari-cari Luka itu, Luka yang indah.
Entah apa yang membuat Luka begitu berarti? Entah apa yang membuat luka begitu istimewa, sampai sampai aku selalu mencarinya lagi disaat hati mulai tak berpenghunyi. Disaat hati tak bertuan, disaat hati mulai diam... aku selalu berusaha kembali kepada luka yang indah itu.
Hai Luka, Mencintai Setiap kali ku telah bosan dengan seseorang yang selalu ada dalam hari yang tidak pernah terisi oleh hadir mu
seseorang yang dekat dengan ku mungkin tak pernah menetap lama di hati, karna kamulah sang luka yang mampu bertahan dalam waktu 4 tahun.
Dengan Orang lain letupan itu tak pernah benar-benar lama karna... dengan cepat hati ingin kembali pada luka yang indah. Aku takut luka yang indah itu tak pernah benar-benar seluruhnya pergi, Aku takut kita akan menatap. Terakhir ku temukan Rambut mu yag seperti LANDAK itu ketika kita pergi ke ke Salah satu Tempat Wisata di daerah karawang saat perpisahan sekolah dasar, yang dimana kamu tak pernah peduli pada setiap gerak-gerik ku. Mungkin sangat berbeda dengan ku yang tak pernah ingin lewati setiap gerak yang ada pada tubuh mu. Saat itu.
Hai Luka,
Apakabar dengan mu? apakah nilai Bahasa Inggris mu masih setinggi waktu SD? Apakah rambut mu masih Sepert dulu? Apakah ada disela waktu mu untuk menyesal telah kamu sia kan Gadis tolol ini? Adakah?
Hai Luka, tadi aku kerumah mu. Hanya diam di ujung jalan saja kok, maaf aku belum mampu untuk berusaha.
Hai Luka, Rindu ku belum Hilang dengan hanya melihat pagar rumah mu.
Hai Luka, bolehkah aku menyapa mu sungguhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar