HAL 1 : Perjalanan yang panjang untuk Rizal
Melihat jalanan Bekasi aku sedikit miris, sebagian jalanan itu rusak parah mungkin dimakan waktu atau telah rusak oleh kendaraan yang terus berlalu-lalang tiada hentinya mungkin Seandainya Jalan ini mampu untuk bicara pastilah Ia mengatakan bahwa Ia telah lelah menopang semua yang berada di permukaanya. Niat ku yang ingin ke Toko Peralatan Sekolah malah terasa sedang pergi ke ujung Dunia. Yaa mungkin terlalu Dramatis untuk mengartikan macet panjang ini.
"Ahh macet parah nih" Gerutuku di atas Motor matic berwarna Hijau ini.
Biasanya jarak yang ku tempuh ke Toko peralatan sekolah hanya memakan waktu 14 menit kini harus ku Terima kenyataan bahwa aku telah terperangkap diantara kendaraan kendaraan ini selama 35 menit. Ini sangat melelahkan.
Akhirnya aku sampai ditempat yang ku perjuangkan Setengah jam dari tadi, mencari-cari tempat untuk memarkirkan Motor matic ini tapi satu-satunya tempat yang kosong hanya disamping Gerobak Martabak telor yang sudah tak berjualan lagi mungkin saja daganganya sudah ludes tapi Tumben sekali cepat habisnya biasanya jam segini Penjualnya masih duduk termenung menunggu Pelanggan datang.
"apaaaa!! Ga mungkin" spontan suara ku meninggi 1000 oktaf.
Bagaimana aku tak menjerit kesal Toko peralatan sekolah yang ku perjuangkan dengan sabar telah tergantung sebuah kertas yang bertulisan CLOSE.
"Apa tutup? emangnya udah jam berapa ini" secepat mungkin aku merogoh kantung jaket baseball berwarna coklat yang ku kenakan.
Tertera disana malam ini sudah menunjukan jam 22.06 pantas saja Toko ini sudah menutup pintunya rapat-rapat tapi aku kan ingin membelikan Rizal sebuah Tas, Dua hari lagi Rizal beranjak umur 17 tahun aku ingin memberikan sesuatu padanya seperti Para gadis genit dikelas ku. Rizal bukanlah Pacar ku tapi bukan juga Sahabat karib Mungkin kita hanya teman biasa sangat biasa, setiap hari kita selalu Bertengkar terhadap masalah kecil contohnya Tas ku di ikatkan di bangku, Pulpen ku yang seharga 20 Ribu hilang saat dijatuhkan dari lantai Dua sekolah bayangkan 20 Ribu untuk seharga pulpen bukankah itu sangat mahal? makanya dari itu aku sangat kesal denganya. Ohh pulpen ku.
Rizal dia sangat Tampan tapi selalu bertengkar pada ku entah aku beruntung atau sial bisa dekat denganya. Beruntungnya aku bisa membuat Gadis-gadis yang menyukainya iri pada ku, Sialnya Pulpen 20 Ribu itu hilang. Oh iya bukankah aku sedang kesal dengan Toko yang tutup ini? Ketika membayangkan Rizal kenapa Kesal ini mereda ya? kenapa aku seberusaha sampai seperti ini untuk Rizal bukanya aku Bisa membeli nya di Mall besok.
"Ohh iya besok kan Kak Zara bukanya mau shopping? ahh aku ikut sajalah"
Kenapa Otak ku sangat beku untuk memikirkan jalan keluar. akhirnya aku memutuskan untuk pulang saja dari pada aku Menatap Toko yang sudah tutup.
Perjalanan arah balik pulang sangat lancar aku bisa sampai dirumah hanya dengan waktu 10 menit. Bekasi tidak macet :D
---------------------------------- OTAK LAGI PUSING ------------------------------------------
Maaf ya mungkin ga terlalu jelas bahasa bahasa yang aku pakai di cerbung ini, Maklum kan masih belajar Ya kan PAK YANTO hahahah :D (guru bahasa indonesia Mts AL-HUDA)
ditunggu aja ya cerita lanjutanya, semoga sihh bisa lebih bagus kata katanya. aminn
Jangan lupa ikutin terus ya. dahhh
Melihat jalanan Bekasi aku sedikit miris, sebagian jalanan itu rusak parah mungkin dimakan waktu atau telah rusak oleh kendaraan yang terus berlalu-lalang tiada hentinya mungkin Seandainya Jalan ini mampu untuk bicara pastilah Ia mengatakan bahwa Ia telah lelah menopang semua yang berada di permukaanya. Niat ku yang ingin ke Toko Peralatan Sekolah malah terasa sedang pergi ke ujung Dunia. Yaa mungkin terlalu Dramatis untuk mengartikan macet panjang ini.
"Ahh macet parah nih" Gerutuku di atas Motor matic berwarna Hijau ini.
Biasanya jarak yang ku tempuh ke Toko peralatan sekolah hanya memakan waktu 14 menit kini harus ku Terima kenyataan bahwa aku telah terperangkap diantara kendaraan kendaraan ini selama 35 menit. Ini sangat melelahkan.
Akhirnya aku sampai ditempat yang ku perjuangkan Setengah jam dari tadi, mencari-cari tempat untuk memarkirkan Motor matic ini tapi satu-satunya tempat yang kosong hanya disamping Gerobak Martabak telor yang sudah tak berjualan lagi mungkin saja daganganya sudah ludes tapi Tumben sekali cepat habisnya biasanya jam segini Penjualnya masih duduk termenung menunggu Pelanggan datang.
"apaaaa!! Ga mungkin" spontan suara ku meninggi 1000 oktaf.
Bagaimana aku tak menjerit kesal Toko peralatan sekolah yang ku perjuangkan dengan sabar telah tergantung sebuah kertas yang bertulisan CLOSE.
"Apa tutup? emangnya udah jam berapa ini" secepat mungkin aku merogoh kantung jaket baseball berwarna coklat yang ku kenakan.
Tertera disana malam ini sudah menunjukan jam 22.06 pantas saja Toko ini sudah menutup pintunya rapat-rapat tapi aku kan ingin membelikan Rizal sebuah Tas, Dua hari lagi Rizal beranjak umur 17 tahun aku ingin memberikan sesuatu padanya seperti Para gadis genit dikelas ku. Rizal bukanlah Pacar ku tapi bukan juga Sahabat karib Mungkin kita hanya teman biasa sangat biasa, setiap hari kita selalu Bertengkar terhadap masalah kecil contohnya Tas ku di ikatkan di bangku, Pulpen ku yang seharga 20 Ribu hilang saat dijatuhkan dari lantai Dua sekolah bayangkan 20 Ribu untuk seharga pulpen bukankah itu sangat mahal? makanya dari itu aku sangat kesal denganya. Ohh pulpen ku.
Rizal dia sangat Tampan tapi selalu bertengkar pada ku entah aku beruntung atau sial bisa dekat denganya. Beruntungnya aku bisa membuat Gadis-gadis yang menyukainya iri pada ku, Sialnya Pulpen 20 Ribu itu hilang. Oh iya bukankah aku sedang kesal dengan Toko yang tutup ini? Ketika membayangkan Rizal kenapa Kesal ini mereda ya? kenapa aku seberusaha sampai seperti ini untuk Rizal bukanya aku Bisa membeli nya di Mall besok.
"Ohh iya besok kan Kak Zara bukanya mau shopping? ahh aku ikut sajalah"
Kenapa Otak ku sangat beku untuk memikirkan jalan keluar. akhirnya aku memutuskan untuk pulang saja dari pada aku Menatap Toko yang sudah tutup.
Perjalanan arah balik pulang sangat lancar aku bisa sampai dirumah hanya dengan waktu 10 menit. Bekasi tidak macet :D
---------------------------------- OTAK LAGI PUSING ------------------------------------------
Maaf ya mungkin ga terlalu jelas bahasa bahasa yang aku pakai di cerbung ini, Maklum kan masih belajar Ya kan PAK YANTO hahahah :D (guru bahasa indonesia Mts AL-HUDA)
ditunggu aja ya cerita lanjutanya, semoga sihh bisa lebih bagus kata katanya. aminn
Jangan lupa ikutin terus ya. dahhh