Minggu, 29 November 2015

Hai, LUKA!

- 29 November 2015 -

Aku mulai mencari-cari Luka itu, Luka yang indah.
Entah apa yang membuat Luka begitu berarti? Entah apa yang membuat luka begitu istimewa, sampai sampai aku selalu mencarinya lagi disaat hati mulai tak berpenghunyi. Disaat hati tak bertuan, disaat hati mulai diam... aku selalu berusaha kembali kepada luka yang indah itu.
Hai Luka, Mencintai Setiap kali ku telah bosan dengan seseorang yang selalu ada dalam hari yang tidak pernah terisi oleh hadir mu
seseorang yang dekat dengan ku mungkin tak pernah menetap lama di hati, karna kamulah sang luka yang mampu bertahan dalam waktu 4 tahun.
Dengan Orang lain letupan itu tak pernah benar-benar lama karna... dengan cepat hati ingin kembali pada luka yang indah. Aku takut luka yang indah itu tak pernah benar-benar seluruhnya pergi, Aku takut kita akan menatap. Terakhir ku temukan Rambut mu yag seperti LANDAK itu ketika kita pergi ke ke Salah satu Tempat Wisata di daerah karawang saat perpisahan sekolah dasar, yang dimana kamu tak pernah peduli pada setiap gerak-gerik ku. Mungkin sangat berbeda dengan ku yang tak pernah ingin lewati setiap gerak yang ada pada tubuh mu. Saat itu.
 Hai Luka,
 Apakabar dengan mu? apakah nilai Bahasa Inggris mu masih setinggi waktu SD? Apakah rambut mu masih Sepert dulu? Apakah ada disela waktu mu untuk menyesal telah kamu sia kan Gadis tolol ini? Adakah?

Hai Luka, tadi aku kerumah mu. Hanya diam di ujung jalan saja kok, maaf aku belum mampu untuk berusaha.
Hai Luka, Rindu ku belum Hilang dengan hanya melihat pagar rumah mu.
Hai Luka, bolehkah aku menyapa mu sungguhan?

Rabu, 11 November 2015

Something false




Hilang. seakan menjadi asap.

seperti asap rokok yang penuh bulir bulir nikotin yang terbang jauh melayang lalu menghilang tanpa ku tau kemana Pergi nya bulir -bulir itu.
kau pernah hadir tapi tak menetap lama. cukup singkat. sangat singkat hadirmu.
sampai tak terasa kau pernah mengisi kekosongan yang cukup lama tak berpenghunyi.
cukup dalam rasa ku, walau ku tak tau apa kau rasakan getaran itu, getaran yang hadir disisa-sisa lamunan ku yang kosong
kau hadir memberi harapan ingin ku raih tapi kau lepaskan. aku percaya padamu. telah ku rancang semua untuk kita. tersusun rapi. apa kau tau itu?
membuka hati untuk orang seperti mu benarlah menyesakan hati. hati yang sepenuh nya telah percaya.
sebenarnya masih tersimpan rasa, walau seharusnya sudah ku kunci dalam kotak dan di kunci rapat. dan, tak pernah lagi mencoba membuka nya. bagaimana mungkin bisa ku buka untuk orang yang telah hilangkan harap ku, Ya... mungkin sesekali ku coba untuk membuka kembali dan akhirnya menyesal melanggar janji sendiri.Andai kau tau saat senyum ku terus mengembang dengan cerita yang penuh bangga tentang mu di depan teman-teman, menceritakan tentang pesan SMS mu semalam yang penuh dengan Emoticons, jangan coba untuk kembali kalau hanya mimpi palsu. jangan ulangi. dan Menjauhlah.

Selasa, 10 November 2015

Rahasia yang Terlalu nyaman.

_23November 2015

Aku datang ke sekolah lebih awal dari murid Lainya, Ku miliki kelas ini dan bersenandung sebebasnya. Yang mungkin sedikit membuat Telinga enggan untuk mendengar nya. Suara ku bergema di antara tembok-tembok lalu memantul lagi ke telinga ku. ternyata benar rasanya aku ingin menutup telinga ku sendiri hahaha. Satu persatu bangku Sudah tergantung Tas, menandakan si penghunyi sudah hadir  di kelas yang sebelumnya sepi. Mengetuk-ngetukan ujung sepatu untuk menghilangkan rasa jenuh yang sudah hadir dari tadi.
  "Ihh kenapa belum dateng juga?" (gerutu ku dalam hati)
Dari atas sini ku sapukan seluruh pandangan ku ke arah lapangan, benar saja ku temukan juga anak itu terdengar jelas oleh suara langkah kaki itu yang berpacu dengan jantung yang terus berdegup degup sejak kamu menaiki anak tangga, rasanya jantung ini ingin melonjak keluar yaa aku selalu menjadi drama Queen sejak mulai menjadi Penggemar Rahasia mu. Kita hanya berjarak 4 meter dari tempat ku berdiri rasa gerogi pun tak bisa lagi ku tutupi mungkin hanya bisa ku Ber-akting dengan sikap dingin dan cuek pun selalu ku jadikan cara untuk menutupi semua perasaan yang sudah terlukis dari dulu. Tapi bagaimana cara ku mendekat? kalau aku terus diam seakan-akan aku pun tega membohongi perasaan itu, Seandainya aku bisa menjadi seorang yang centil dan memiliki keberanian untuk menyapa mu. Jadi penggemar Rahasia mungkin sangatlah sulit, menutupi dari teman-teman yang lumayan ember, takut akan tau rahasia Yang Terlalu Nyaman ku simpan sendiri tapi beberapa hal kecil bisa membuatku tak berhenti membayangkan sebelum tidur, contohnya saja ketika bahu kita tidak sengaja bersenggolan ketika menuruni tangga disekolah, ketika mata kita tak sengaja bertemu dan menatap lalu kamu menunduduk tersenyum manis. Ahh andai saja ku miliki senyum itu setiap hari beruntungnya dia yang selalu melihat lengkungan indah itu.


ANDAI KITA LEBIH DEKAT.